Minggu, 31 Agustus 2008

Permen Manis dan Kolesterol

Oleh Purwanti

Hampir semua anak menyukai permen. Sebaliknya, meski mungkin menyukai, biasanya orang dewasa lebih berhati-hati mengkonsumsi permen. Mereka mengkhawatirkan tingginya jumlah kalori di balik rasanya yang manis.

Demikian juga dengan kandungan lemak dalam beberapa jenis permen yang dikhawatirkan dapat menaikkan kolesterol dalam darah. Para ahli kesehatan sepakat, dalam kondisi tertentu, tubuh tetap memerlukan lemak untuk menambah energi dalam tubuh.

Jika terlalu banyak mengkonsumsi lemak, maka dapat meningkatkan risiko sakit jantung, kanker, kegemukan, diabetes, dan penyakit kronis lainnya. Tapi berdasarkan penelitian, tidak seluruh jenis lemak mengandung kolesterol. Lemak yang terdapat dalam cokelat ternyata tidak akan menaikkan kadar kolesterol dalam darah.

Hal ini dikarenakan jenis lemak cokelat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sebaliknya, jenis cokelat yang berasal dari hewan justru dapat meningkatkan kolesterol. Sementara itu, disebutkan kandungan kafein sebatang cokelat dengan berat 100 gram, hampir sama nilainya dengan kandungan kafein dalam secangkir decaffeinated coffee (kopi ini tetap mengandung kafein, meski jumlahnya sangat kecil).

Mitos permen

  • Permen menyumbangkan lemak dan gula yang cukup besar dalam tubuh Kenyataannya, jumlah lemak yang disumbangkan hanya sekitar dua persen dan gula sekitar 10% saja. Sebagian besar gula dalam tubuh justru bersumber dari makanan manis, kue-kue, atau hidangan pencuci mulut. Sementara itu, sumber lemak terbesar diperoleh dari daging hewan yang dimakan.
  • Makanan yang mengandung lemak tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kenyataannya, tidak seluruh jenis lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Asam stearic, unsur lemak asam utama dalam cokelat, ternyata tidak meningkatkan kadar kolesterol, karena berasal dari tumbuh-tumbuhan.
  • Kandungan kafein yang terdapat dalam 100 gram cokelat sama dengan kandungan kafein satu mangkuk kopi. Kenyataannya, kandungan kafein dalam cokelat 100 gram sama dengan kandungan kafein dalam decaffeine coffee.
  • Gula yang terdapat dalam permen dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Kenyataannya, gula ternyata sama sekali tidak dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Studi yang dilakukan Universitas Iowa dan Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat, membuktikan gula tidak menimbulkan dampak buruk terhadap tingkah laku anak.
  • Jenis permen jelly, permen karet, dan permen padat memiliki kadar kalori yang tinggi. Kenyataannya, satu butir permen butterscotch hanya mengandung 20 kalori. Sedangkan kandungan kalori yang terdapat pada delapan permen karet atau delapan butir permen jelly sekitar 115 kalori. Apabila Anda masih ragu-ragu mengkonsumsi permen, sebaiknya periksa kadar lemak yang tercantum dalam label kemasan.
  • Jika tercantum tidak mengandung lemak, berarti produk tersebut mempunyai sedikitnya 1/2 gram lemak. Sedangkan untuk low fat berarti hanya mengandung 3 gram lemak. Jika dicantumkan reduced fat berarti kandungan lemak hanya sekitar 25% dibanding kandungan lemak dalam makanan biasa (dengan hitungan berat sajian sama).
Source : http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/?ar_id=NzE=

Tidak ada komentar: